Siapa Mbah Riyan? Profil Sang Ulama Besar yang Sangat Inspiratif dan Guncangkan Dunia Ilmu
--
OTONITY.com – Di kesempatan kali ini, kami akan membagikan informasi tentang berita yang sangat menarik perhatian dan khususnya viral yang menghebohkan banyak netizen saat ini. Agar kamu tidak ketinggalan informasinya, silahkan simak beritanya di bawah ini.
Ulama adalah cendekiawan dan pemuka agama Islam yang memiliki pengetahuan mendalam tentang agama dan bertugas mengayomi, membimbing, serta membina umat dalam urusan agama dan kehidupan sehari-hari. Istilah ini berasal dari bahasa Arab "al-ilm" yang berarti pengetahuan, dan "ulama" merupakan bentuk jamak dari "alim", yang berarti "orang yang berilmu".
Read more: Link Baca Manga Gachiakuta Chapter 147 Bahasa Indonesia, Perlawanan Semakin Menguat!
Read more: Video Panas Erin Bugis Terbaru Part 3 Bocor Viral Twitter X, Asli Tanpa Sensor Hanya Disini!
Di sebuah desa yang sangat sederhana di Kudus, hidup seorang lelaki yang sehari-harinya mengerat bata dan mengecat dinding. Kesehariannya tak jauh dari alat ukur dan semen, sementara di waktu senggang suka menyepi mengobrol dengan riak air sungai saat memancing.
Untuk tetangga dan warga sekitar, nama Mbah Riyan sudah cukup mewakili sosok yang sangat sederhana, tanpa gelar tinggi atau status keagamaan yang mencolok. Namun, siapa sangka, di mata dunia keilmuan Islam, sosok sederhana ini dihormati sebagai Ibnu Harjo, mu’alliq dan muhaqqiq kenamaan.
Namanya dikenal dengan julukan “Ibnu Harjo”. Di internasional, nama Ibnu Harjo dihormati sebagai seorang ulama mu'alliq dan muhaqqiq pakar dalam bidang ta'lid dan tahqiq kitab klasik. Kepakarannya diakui banyak ulama dunia. Beliau telah melahirkan karya besar berupa 12 jilid kitab dan lebih dari 100 naskah ilmiah.
Keseharian Ibnu Harjo
Julukan Ibnu Harjo bisa saja terdengar asing di telinga masyarakat kampungnya sendiri. Mereka lebih mengenalnya sebagai Mbah Riyan sang tukang bangunan. Tetapi sekaligus penuh makna di satu sisi beliau membangun rumah-rumah warga dengan keterampilan tangan di sisi lain, ia membangun peradaban ilmu dengan pena dan ketekunan intelektual.
