Valen DA7 Pulang Kampung, Malah Dikasih 11 Aturan Super Ketat MUI – Fans: Ini Bukan Konser Lagi!
--
OTONITY.com – Konser penyambutan Achmad Valen Akbar atau yang lebih dikenal sebagai Valen DA7 menjadi salah satu topik paling ramai dibicarakan di media sosial jelang pergantian tahun 2026. Putra daerah Pamekasan, Madura ini berhasil menyita perhatian nasional setelah menjadi runner-up Dangdut Academy 7 (DA7) Indosiar pada akhir Desember 2025.
Meski hanya menduduki posisi kedua secara resmi — kalah dari Tasya dalam akumulasi Virtual Gift — Valen justru dinobatkan publik sebagai “Juara Satu di Hati Rakyat”. Julukan “Pangeran Dangdut” dan “King of Dynamica” pun melekat erat padanya berkat penampilan konsisten dan penguasaan vokal yang matang.
Euforia masyarakat Madura mencapai puncak ketika keluarga mengumumkan kepulangan Valen ke kampung halaman pada 1 Januari 2026, lengkap dengan rencana konser spesial di area Monumen Arek Lancor. Bahkan ada wacana menghadirkan dua finalis DA7 lainnya, Arbil Asahan dan Mila Bogor, untuk memeriahkan acara. Ribuan penggemar dari berbagai daerah sudah bersiap menyambut sang idola dengan penuh kebanggaan.
Namun, kegembiraan itu cepat berubah menjadi polemik besar setelah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pamekasan mengeluarkan 11 poin rekomendasi ketat terkait pelaksanaan konser.
Rekomendasi tersebut mencakup larangan penggunaan alat musik band (hanya boleh elekton), pemisahan area penonton pria dan wanita, pemilihan lagu yang sarat pesan moral serta bebas dari unsur mengundang syahwat, hingga larangan keras terkait perjudian, minuman keras, dan kemaksiatan lainnya di lokasi acara.