Gajah Sumatera Bantu Bersihkan Puing Banjir Bandang di Aceh, Terlihat Tarik Kayu dan Batu Raksasa Hanya dalam Hitungan Hari
--
OTONITY.com – Empat ekor gajah Sumatera terlatih dari Pusat Latihan Gajah (PLG) Saree, Aceh Besar resmi dikerahkan untuk membantu membersihkan material sisa banjir bandang yang melanda Kabupaten Pidie Jaya sejak akhir November 2025. Kehadiran gajah-gajah ini berhasil mempercepat proses evakuasi kayu gelondongan, batu besar, dan puing-puing yang menyumbat jalan serta pemukiman warga.
Banjir bandang yang dipicu hujan ekstrem selama tiga hari berturut-turut menyebabkan Sungai Krueng Teupin Raya dan anak-anak sungainya meluap. Lebih dari 2.500 rumah terendam, 15 jembatan putus, dan ribuan hektare sawah rusak berat.
BPBD Aceh mencatat kerugian materiil sementara mencapai Rp187 miliar. Kondisi medan yang berlumpur dan terjal membuat alat berat sulit beroperasi, sehingga tenaga gajah menjadi solusi cepat dan efektif.
Empat Gajah Terlatih Turun Tangan
Keempat gajah bernama Rosa (betina, 38 tahun), Sari (betina, 35 tahun), Bunta (jantan, 42 tahun), dan Riska (betina, 29 tahun) tiba di lokasi pada 6 Desember 2025. Didampingi 12 pawang dan dokter hewan dari BKSDA Aceh, mereka berhasil menarik ratusan batang kayu gelondongan berdiameter hingga 80 cm dalam sehari. Satu gajah mampu mengangkut beban setara 2–3 ton, jauh lebih lincah dibanding excavator di medan banjir.
Kepala BKSDA Aceh, Ir. Ujang Wahyudi, M.Si., menyatakan bahwa penggunaan gajah telah melalui asesmen kesehatan dan kesejahteraan hewan. “Gajah-gajah ini sudah terbiasa bekerja bersama manusia. Kami pastikan mereka tidak bekerja lebih dari 4 jam sehari dan mendapat istirahat serta pakan cukup,” ujarnya.
