Monday 9th of December 2024
×

BAGIAN 2: Dusun Keramat Riak Kisah Legendaris Rakyat Bengkulu, Kedatangan Saudagar dari China!

BAGIAN 2: Dusun Keramat Riak Kisah Legendaris Rakyat Bengkulu, Kedatangan Saudagar dari China!

--

OTONITY.com - Pada artikel berikut ini kami akan melanjutkan kisah legenda rakyat Bengkulu tentang Dusun Keramat Riak yang menampilkan akhir asal usul tersebut. Cerita ini diambil dari buku "Cerita Rakyat Daerah Bengkulu" dan dilansir dari Nusantara62.

Akan tetapi satupun lidi itu tidak bisa dicabut. Karena keanehan itu, pergilah hulubalang memberitahukan hal tersebut pada Riak Bakau. Riak Bakaupun datang lalu mencabut semua lidi-lidi itu dengan mudah. Ketika lidi itu dicabut, keluarlah mata air dari setiap lubang bekas lidi tadi Makin ditutup lubang itu makin besar keluar mata airnya.


Tak lama air itu melimpah-limpah hingga tempat kediaman Riak Bakau terendam oleh air, termasuk juga seluruh desa perkampungannya. Dengan keadaan demikian, Riak Bakau memerintahkan kepada seluruh penduduk agar mengamankan diri naik ke atas pohon kayu.

Karena ini merupakan suatu pembalasan, akhirnya semua penduduk dusun Riak Bakau menjadi kera hingga saat ini. Orang tua tadi terus melanjutkan perjalanannya tanpa menghiraukan lagi tempat itu. la berjalan menuju ke arah barat mengarungi lautan yang luas.

Baca juga: Fakta Unik Semangka yang Jadi Bahan Makanan Favorit di Gaza Hingga Simbolisme Bendera Palestina

Baca juga: Asal Usul Tantangan Viral NNN (No Nut November), Ternyata Berawal dari User Reddit!

Baca juga: Lagi Trending! Arti Emoji Semangka Untuk Palestina, Bentuk Support Warganet Atas Adanya Shadow Banned Israel

Lama kelamaan bertemulah ia sebuah kapal saudagar Cina terkapar di tengah lautan. la mendekati kapal itu, kemudian orang yang ada di kapal itu mengajak orang tua itu naik ke kapalnya.

Setibanya di atas kapal berceritalah saudagar Cina itu kepada orang tua, katanya, "Kami terkapar di sini sudah tujuh hari tujuh malam lamanya. Hendak berlayar tidak berangin, hendak berdayung badan letih. Semua persediaan makanan dan air sudah habis. ”

”Tanah daratan masih jauh. Karena ini kami minta pertolongan bapak agar bisa membantu kami dalam keadaan menderita ini!"

Menjawablah orang tua tadi, "Baiklah, akan kucoba menolong kalian, moga-moga Tuhan Yang Maha Esa dapat mengabulkannya."

Diambilnya tongkatnya lalu di putar-putarkannya di dalam air laut, kemudian diseretnya mengelilingi kapal. Air laut sekitar kapal menjadi tawar rasanya. Sudah itu disuruhnya saudagar Cina tadi mengambil air itu untuk minuman mereka. Diisinya semua bak-bak yang sudah kosong hingga penuh, dan mereka tak akan kekurangan air lagi.

Saudagar tadi memohon bantuan lagi agar orang tua bisa membantunya.

"Dapatkah orang tua membantu permohonan kami, karena kami sudah lapar?"

"Baiklah!" Jawab orang tua itu.

"Adakah lesung batu di kapal ini?"

Sumber:

UPDATE TERBARU