Monday 14th of October 2024
×

Fakta Unik Dusun Cawet di Wonosobo yang Diambil Dari Nama Pakaian Dalam Wanita, Begini Sejarahnya

Fakta Unik Dusun Cawet di Wonosobo yang Diambil Dari Nama Pakaian Dalam Wanita, Begini Sejarahnya

--

Fakta Unik Dusun Cawet di Wonosobo

Berawal Dari Masa Penjajahan

Sekitar tahun 1800-an, wilayah Desa Surengede menjadi daerah jalur jajahan Kolonial Belanda. Yang mana wilayah tersebut sering dilalui para penjajah Belanda, sehingga masyarakat kerap menjadi korban jajahan.


Diceritakan Mantan Kepala Desa Surengede, Sidik Sejati. Dia pernah bercerita mengenai asal usul penamaan Dusun Cawet Desa Surengede. Kala itu, warga yang notabene petani, kerap dirampas hasil ladangnya.

Tak hanya hasil ladang pertanian, hasil ternak serta harta bendanya juga kerap dirampas penjajah Belanda. Warga pribumi, diketuai Simbah Cahyuda, yang merupakan kepala kampung adat, melakukan perlawanan dan pemberontakan kepada penjajah Belanda. Kala itu daerah itu belum memiliki nama.

Simbah Cahyuda merupakan sesepuh di daerah tersebut memiliki pengikut yang dalam kesehariannya hanya menggunakan pakaian dalam atau cawet.

Baca juga: Asal Usul Hantu Sundel Bolong, Dedemit Cantik yang Punggungnya Berlubang: Musuh Besar Tukang Sate di Malam Hari

Baca juga: Merinding! Kisah Mistis Hantu Sundel Bolong Ternyata Berasal Dari Arwah Wanita Hamil di Luar Nikah yang Meninggal Tak Wajar

Baca juga: Profil dan Rekam Jejak Alex Tirta, Sosok Bos Hotel Alexis & Ketua PBSI yang Saat Ini Jadi Saksi Kasus Korupsi Firli Bahuri

Simbol Perjuangan Rakyat Lawan Kolonialisme

Usai berpikir panjang, akhirnya Simbah Cahyuda beserta penduduk setempat bertekad untuk membebaskan tanah kelahiran mereka dari penjajah. Di bawah pimpinan Simbah Cahyuda, meskipun dengan alat seadanya, mereka melawan sekuat tenaga para penjajah Belanda.

Akhirnya daerah tersebut berhasil melepaskan diri dari jajahan Belanda. Konon kala melakukan perlawanan, khususnya laki-laki hanya mengenakan pakaian bawah saja dan dada terbuka.

Dalam sebuah pesan sebelum berangkat melawan penjajah Belanda, Simbah Cahyuda berpesan, apabila nantinya tanah tersebut terlepas dari belenggu penjajahan dan ramai, maka daerah diberi nama Cawet. 

Sumber:

UPDATE TERBARU